Tuesday, May 26, 2015

Nusantaride One Day Rally - Pagaralam, Sumatera #KopiTrip

Photo Credit : Tito Wicaksono

Sebuah teaser event Nusantaride One Day Rally (NODR) yang digelar di Pagaralam, Sumatera menggelitik saya untuk kembali menapaki aspal Pulau Sumatera. Terakhir saya menyebrang ke Sumatera itu adalah tahun 2006 saat saya menghadiri undangan pernikahan salah satu teman saya di Bandar Lampung.

Niat menghadiri NODR kali ini diperlancar dengan disetujuinya izin cuti istri saya yang mau turut lagi serta dalam perjalanan kali ini. Kebetulan pada tanggal 15 Mei 2015 bertepatan dengan perayaan 10 tahun usia pernikahan kami. Jadi anggaplah perjalanan kali ini sebuah kado istimewa untuk kami berdua... hehehehe...

Tibalah di hari perjalanan kami. Tanggal 13 Mei 2015, sekitar pukul 23.00 Bang Furqon atau yang akrab disapa Bang Uchon mengabarkan bahwa beliau sudah berada di sebuah minimarket sekitar Pamulang Permai, tidak lama berselang Om Ancha juga mengabarkan Beliau sudah meluncur ke lokasi tersebut. Tanpa menunggu lama, saya dan istri langsung bergegas untuk merapat ke lokasi dan berangkat menuju #KopiTrip. Malam ini kami berangkat dari Pamulang sebanyak 3 motor dan rencananya akan regroup dengan Om Aulia dan Om Naufal di Merak, mereka berangkat bersama dari Bekasi. 

Setelah kami bertemu di minimarket tersebut, jam 23.30 kami langsung bergerak menuju ke Merak. Perjalanan malam ini menuju #KopiTrip adalah perjalanan yang sangat ditunggu-tunggu oleh beberapa Sahabat Nusantaride karena memang untuk event Nusantaride di daerah Sumatera selalu memiliki daya tarik yang khas dan tersendiri.

Jalur Tangerang Selatan - Tangerang Kota kami susuri dengan kecepatan sekitar 70 kpj. Di daerah Cimone kami coba menghubungi Om Naufal namun tidak diangkat handphonenya, mungkin sedang dalam posisi riding. Akhirnya kami putuskan untuk melanjutkan perjalanan. Di sekitar Cikande kami melihat beberapa motor di pinggir jalan dengan sticker Nusantaride tertempel di motornya. Seperti itu adalah rombongan Bekasi, Om Rio, Om Azmy dan kawan-kawan yang juga memang akan menghadiri #KopiTrip. Kami tidak berhenti namun memberikan klakson sebagai tanda menyapa. Jam 01. 45 kami memasuki kota Serang dan memutuskan untuk beristirahat sejenak.




Saya sempatkan cek handphone dan ada sms masuk dari Om Naufal bahwa mereka menunggu di minimarket terakhir sebelum masuk ke Pelabuhan Merak. 15 menit kami beristirahat di lokasi ini kami lanjutkan untuk regroup dengan Om Naufal dan Om Aulia di lokasi yang dikabarkan sebelumnya.

Sekitar jam 03.00 kami tiba di minimarket tersebut dan ternyata di sana juga sudah ada Om Dadan dan Om Mahdi. Istirahat sekitar 20 menit di lokasi ini, kemudian kami lanjutkan untuk segera masuk ke Pelabuhan Merak dan menyebrang ke Pulau Sumatera. Jam 03.45, kami sudah mengantri di jalur masuk ke kapal yang akan membawa kami melihat indahnya Pulau Sumatera.

 


Setelah motor naik ke kapal, kita semua beristirahat, ada yang beristirahat di dalam kabin dan juga ada yang gelar matras di dek parkiran motor seperti saya, istri dan Bang Uchon... hehehe...

Di kapal ini kami bertemu Om Yance yang kebetulan ada di kapal yang sama namun parkirnya di dek bagian bawah. Tidak perlu menunggu lama akhirnya kami terlelap dalam mimpi.

Jam 05.30 kapal sudah mulai terlihat memasuki Bakauheni. Kami semua terbangun dan seperti biasa momen sunrise di kapal ini menjadi sebuah momen yang tidak boleh dilewatkan



Kamis, 14 Mei 2015, tepat jam 06.05 kami turun dari kapal dan langsung tancap gas naik dari Bakauheni menuju ke Bandar Lampung. Namun sebelum sampai ke Bandar Lampung sepertinya kami harus mengisi perut kami. Sebuah Kedai Nasi Uduk di sebuah POM Bensin menjadi sasaran kami. 



Rombongan kami terdiri dari Om Naufal, Bang Uchon, Om Ancha, Om Aulia, Om Dadan, Om Mahdi ditambah saya dan Istri. Tidak lama kami sampai disini Om Bucek dan Istri yang ternyata juga akan menghadiri #KopiTrip merapat ke lokasi. Heheheh... memang seperti inilah ciri khas dari Nusantaride. Tidak terbiasa jalan rombongan. Kalopun group riding itu sesuatu yang tidak direncanakan. Saat sedang asik menikmati sarapan, terlihat di jalan raya rombongan Bekasi lewat di depan kami. tidak lama berselang sebuah sms dari Om Andre Prayhard saya terima yang isinya kami ditunggu di sebuah minimarket di Bandar Lampung hingga jam 09.00 jika kami ingin bareng dengan rombongan Lampung. 

Jam 08.00 kami lanjutkan perjalanan dari POM ini menuju ke Pantai Laguna di Jalur Lintas Barat sebagai titik peristirahatan kami hari ini, dimana kebetulan pengelolaan lokasi wisata ini dipegang oleh Om Andre Prayhard. Perjalanan ini minus Om Bucek karena beliau ingin mandi di POM ini terlebih dahulu.



Sekitar jam 09.30 saya tiba lebih dahulu di minimarket yang diberitahu sebelumnya oleh Om Andre. Sudah tipis harapan saya untuk bisa bergabung dengan rombongan Lampung tapi ternyata Om Andre dengan setia menunggu kami disana... salut bener deh... hehehe... plus ditambah ada Om Yance yang ternyata sudah sampai duluan di lokasi tersebut... hahahah... yang sesepuh menunjukan kelasnya yah Om... hehehe... 15 menit kemudian rombongan di belakang saya ikur merapat di lokasi

Jam 10.00 kami semua berangkat menuju Pantai Laguna di Jalur Lintas Barat. Jalanan Bandar Lampung kami lewati dengan kecepatan 50 kpj. Sesekali kami pelintir gas lebih dalam karena Jalur ini cukup sepi dan halus menggoda kami menaikkan kecepatan motor kami. Jam 12.00 kami beristirahat di sebuah rumah makan di daerah Gisting, Kabupaten Tanggamus. Konsep lesehan di rumah makan ini membuat mata saya dan Istri sempat terpejam selama beberapa saat. Ketika kami bangun ternyata ada beberapa Sahabat NR lain yang bergabung di lokasi. Om Bucek kembali merapat ditambah Om Dewan, Om Ali dan 3 orang Sahabat NR dari daerah Cikupa Tangerang Om Ipul, Om Hakiki dan Om Arie ikut meramaikan rumah makan ini





Jam 01.30 kami bersiap-siap melanjutkan perjalanan. Rombongan menjadi membengkak menjadi  14 motor dengan 17 orang. Perjalanan berikut ini melewati Kota Agung menuju ke Bengkunat melewati jalan yang membelah Taman Nasional Bukit Barisan bagian Selatan. Namun sebelumnya di daerah Sedayu kami menyempatkan diri untuk mengambil foto-foto. Menurut Bang Uchon dan Om Andre, spot foto kami ini adalah sebuah spot foto yang menjadi 'legenda' di Nusantaride karena di spot ini pada Event Ranau Escapade tahun 2012 tempat ini juga menjadi tempat favorit Sahabat NR yang pada saat itu menghadiri Event Ranau Escapade. Yah... bisa dibilang ini adalah spot nostalgia dari beberapa Sahabat NR... hehehehe...

Photo Credit : Om Andre Prayhard

Memasuki Bengkunat kami beristirahat di sebuah Masjid yang terletak di atas bukit... Sayang saya tidak punya fotonya karena kami disini sudah cukup lelah dan lebih memilih untuk beristirahat dibandingkan berfoto ria. Perjalanan kami lanjutkan melewati Bengkunat dilanjutkan Ngaras lalu Biha dan masuk ke daerah Krui. Di daerah Krui ada sedikit insiden kecil, Om Andre yang berada di paling depan rombongan terjatuh saat mencoba menghindari sebuah lubang di jalan yang ternyata cukup dalam. Setelah dicek alhamdulillah tidak ada luka serius dan motor masih dalam keadaan baik untuk dikendarai. Lokasi yang gelap akhirnya membuat kami mengendurkan ritme perjalanan kami untuk berjaga-jaga terhadap kondisi jalan yang memang agak kurang kondusif.

Akhirnya pada sekitar pukul 22.00 kami tiba di sebuah minimarket yang diinformasikan oleh Om Andre adalah minimarket terakhir sebelum tiba di Pantai Laguna yang berada di daerah Merpas, sebuah daerah yang berada di antara Krui dan Limau. Beberapa dari rombongan terlihat sangat lelah bahkan beberapa langsung tertidur di parkiran minimarket yang berada di koordinat -05.031320, 103.766599 ini. Beberapa foto sempat saya ambil namun saya tidak tega mempostingnya disini... hahahaha....

Sekitar pukul 23.30 akhirnya kami tiba di Pantai Laguna. Sebuah kawasan wisata pantai yang cukup terkenal di Jalur Lintas Barat dan menjadi lokasi wisata pantai favorit oleh warga Pagaralam yang memang berada di wilayah pegunungan. Pagaralam sendiri dapat ditempuh sekitar 5-6 jam dari lokasi ini. 

Setibanya kami disini kami disambut dengan hidangan ikan bakar dan nasi hangat yang memang sudah dipesan oleh Om Andre sebelumnya. Disini juga saya dan Istri merasakan keramahan warga sekitar karena malam itu di pintu masuk lokasi wisata ini helm istri kehilangan baut pengunci kaca helmnya, dan proses pencariannya malam itu dengan sukses membangunkan warga sekitar yang ikut serta tanpa ragu membantu mencarikannya. Walaupun pada akhirnya tidak ketemu namun kami sudah membuktikan bahwa keramahan warga sekitar seperti menjadi jaminan bahwa berkendara di Pulau Sumatera itu tidak seseram dan menakutkan seperti yang kebanyakan orang sampaikan.

Cukup ceritanya untuk malam ini. Kami segera mendirikan tenda di pinggir pantai dan beristirahat untuk kemudian akan menuju ke Pagaralam keesokan hari.

Jumat, 15 Mei 2015, jam 06.00. Deburan ombak, kicauan burung, membangunkan saya dari tidur lelap. Saya buka pintu tenda dan sungguh sangat luar biasa pemandangan yang saya lihat persis di depan pintu tenda saya. Hamparan pantai yang sangat bersih, air yang sangat jernih, bulir pasir yang halus terasa membelai telapak kaki seakan mengucap selamat datang di Pulau Sumatera yang indah.



Berhubung saya dan Om Aulia menjadi pembicara di #KopiTrip maka sepertinya kami harus segera berangkat lebih dahulu, karena Sahabat NR lainnya sedang sibuk melakukan foto session di pinggir Pantai Laguna... hehehe...

Jam 09.00 saya, Istri saya, Om Aulia serta Om Ancha berangkat lebih dahulu menuju ke Pagaralam. Jalur yang kami lalui aspalnya sangat bagus, tidak terlihat lobang menganga di tengah jalan seperti jalur di malam sebelumnya. Dari Merpas kami mengambil arah ke Bengkulu melalui Limau lalu Bintuhan dan masuk ke persimpangan Manna. Sepanjang jalur ini kami tidak lupa mengambil foto-foto karena memang jalur ini melewati pesisir barat dari Pulau Sumatera dan keindahan alamnya sangat-sangat patut untu kita kagumi






Di daerah Manna kami berhenti untuk menunaikan kewajiban sebagai seorang Muslim yaitu melakukan Sholat Jum'at di sebuah masjid kecil yang ada di ruas jalan dari Simpang Manna menuju Pagaralam. Istri saya menunggu di sebuah warung di sebelah Masjid. Lagi-lagi disini kami disuguhi keramahan penduduk lokal. Istri saya dipersilahkan beristirahat di dalam rumah dan dikeluarkan air putih dingin padahal yang punya rumah mempunyai usaha warung... hehehehe... sungguh pengalaman yang luar biasa.

Dari persimpangan Manna kami menuju ke daerah Masat. Selepas Masat menuju ke Pagaralam kami melewati daerah pegunungan. Hujan menghampiri kami sehingga kami memutuskan untuk beristirahat sejenak di sebuah warung makan. Setelah hujan reda kami melanjutkan perjalanan. Jalanan berliku dan diapit bukit dan lembah menjadi sebuah daya tarik tersendiri di jalur ini. Ruas jalan yang sepi sesekali diselimuti kabut menemani sepanjang jalur ini.




Sekitar pukul 15.30 akhirnya kami memasuki daerah Pagaralam. Kami sempatkan untuk berteduh sebentar dan mengenakan jas hujan karena hujan menghadang kami dengan cukup deras.


Semangat untuk meneruskan perjalanan akhirnya membawa kami berempat tiba di lokasi acara #KopiTrip. Canda tawa menyambut kami. Hilang sudah semua lelah di perjalanan digantikan semangat kebersamaan di acara ini.




Lokasi acara yang berada di kaki Gunung Dempo adalah sebuah tempat yang sangat indah. Dengan udaranya yang sangat dingin dan bersih, Gunung Dempo dengan kegagahannya seakan menyapa para peserta yang sudah hadir. Mengucap selamat datang dengan memperlihatkan penampakannya di balik awan kabut tipis.

Cuaca hujan di lokasi hingga jam 17.00 tidak menyurutkan semangat para Panitia mempersiapkan acara yang sudah disusun sebelumnya. Satu persatu Sahabat Nusantaride datang ke lokasi. Mempersiapkan tenda dan perlengkapan lainnya. 










Menjelang malam beberapa Sahabat NR lainnya juga merapat. Om Ori Wadjo, Om Wanto, Om Denny juga merapat hampir bersamaan dengan rombongan Bang Uchon dan kawan-kawan.

Semakin malam semakin hangat suasana. Acara demi acara berjalan dengan lancar. Dimulai dari Perkenalan Nusantaride oleh Ade AGhaz dilanjut kemudian dengan Emergency First Response juga oleh Ade AGhaz. Lalu Om Yukie membawakan cerita perjalanannya dengan tajuk Jelajah Negeri disusul kemudian oleh Om Aulia dengan tajuk World Exporide, kali ini menceritakan perjalanannya di Asia sebagai Etape 1.




Photo Credit : Andre Prayhard

Kehangatan persahabatan NR di malam itu sangat kental terasa. Makan malam bersama ditemani api unggun dan tawa para Sahabat sungguh merupakan sebuah momen yang tidak terlupakan. Yang cukup istimewa di NODR kali ini adalah hadirnya Om El-Gaban sebagai peserta terjauh yang datang dari Singapura. Sungguh luar biasa.

 Photo Credit : Abdul Rahman

 Photo Credit : Mukromin Muqsid


Photo Credit : Abdul Rahman

Selesai semua acara sekitar pukul 24.00. Semua orang mulai memasuki tenda masing-masing dan beristirahat untuk malam ini. Besok acara akan dilanjutkan dengan agenda Coaching Clinic Riding oleh Om Jack Maulana. Selamat malam Pagaralam. Sampai jumpa besok pagi.

Sabtu, 16 Mei 2015. Selamat pagi Pagaralam... udaramu... pemandanganmu sangat luar biasa... Terimakasih Allah sudah memberikan negeri ini banyak sekali lokasi yang indah dan menyegarkan pikiran

Photo Credit : El Gaban



Acara dilanjutkan dengan Riding Coaching Clinic oleh Om Jack Maulana. Teknik yang dipelajari mulai dari Teknik Dasar Berkendara, Body Balancing hingga Hard Braking. Peserta terlihat antusias mengikuti acara ini.

Photo Credit : Bambang Sastro

Acara terakhir dilanjutkan dengan pembagian doorprize dari Para Sponsor yaitu Respiro, 7Gear, MD Ride dan Gundala Visor. Sangat seru sekali saat acara pembagian doorprize ini. Gelak tawa, canda dan tepuk tangan terdengar sangat riuh dan ramai. Tidak tampak kekecewaan dari para peserta yang tidak mendapatkan doorprize yang ada hanyalah kegembiraan

Akhirnya tiba juga saat perpisahan. Setelah penutupan acara lalu dilanjutkan dengan bersalam-salaman serta pelukan maka waktunya kami kembali untuk pulang ke rumah masing-masing. Jam 10.00 rombongan kami berangkat menuju ke Bandar Lampung. Rombongan pulang kami bertambah dengan ikutnya Om Eko Black Morgan yang tiba di lokasi semalam dan juga Om Bayu dengan tujuan akhirnya adalah Bekasi. Uda Tedy dan Rombongan Bekasi sudah lebih dahulu pulang sebelum kami.

Dari lokasi ini kami akan melewati jalur non jalan utama melalui Semendo lalu akan tembus di Persimpangan Meo yang akan membawa kami melewati Pengandonan. Rombongan akan berbelok masuk ke jalur menuju Semendo di daerah Tugu yang berada persis berada di koordinat -3.980887, 103.436772. Namun di titik ini kami terpaksa berpisah dengan beberapa anggota rombongan. Om Yance mengalami trouble pada motornya. Bearing roda belakangnya sepertinya pecah dan harus mencari bengkel untuk menggantinya. Diputuskan untuk rombongan tetap berjalan menuju Semendo dan Om Yance ditemani Bang Uchon, Om Eko, Om Dadan mencari bengkel untuk kemudian nanti regroup dengan kami jika memungkinkan.

Rombongan saya akhirnya meneruskan rencana awal melewati jalur ini. Lagi-lagi pemandangan indah di jalur ini tidak habis-habisnya kami temui. Desa demi desa kami lewati di jalur ini. Terlihat banyak warga menjemur biji kopi di aspal depan rumah mereka.



Photo Credit : Dewan Wahyudi

Di jalur ini juga kami sempat berhenti untuk mengambil gambar Curup Bedegung (CMIIW) yang berdasarkan informasi adalah air terjun tertinggi di Sumatera Selatan dengan ketinggian 99m. Foto kami ambil dari sisi bukit di seberangnya, tepatnya di koordinat : -04.050256, 103.765650. Sebuah pemandangan yang sangat luar biasa.


Di jalur ini juga kami menyempatkan untuk makan siang di sebuah warung makan. Dan ternyata di warung ini Uda Tedy dan beberapa Sahabat NR lain juga sedang beristirahat. Selang 1 jam kemudian Uda Tedy dan rombongannya berangkat lebih dahulu disusul kami yang jalan sekitar 1 jam setelahnya. 

Memasuki Simpang Meo, dimana jalanan yang kami lewati sudah merupakan jalan menuju Bandar Lampung atau akrab disebut Jalur Lintas Tengah, kecepatan rombongan kami pacu di kisaran 70 kpj namun tidak bertahan lama karena ternyata banyak jalanan yang rusak dan berlubang. Akhirnya kami mengurangi kecepatan dan lebih meningkatkan kewaspadaan. Jalur ini juga cukup ramai dengan kendaraan-kendaraan besar seperti bus dan truk.
Beberapa kali kami melewati rombongan Sahabat NR lain yang sedang beristirahat di pinggir jalan. Hingga akhirnya kami memutuskan untuk beristirahat sekaligus makan malam sebelum memasuki Kotabumi sekitar pukul 20.00. Setelah makan malam di tempat ini yang kebetulan konsep rumah makannya adalah lesehan, rasa kantuk tidak dapat kami tahan hingga akhirnya kami sempat tertidur pulas hingga pukul 23.00. Maaf yah Ibu Warung, kami membuat Ibu belum bisa menutup warung Ibu, hehehehe... Jam. 23.30 kami lanjutkan perjalanan hingga akhirnya sekitar jam 02.00 kami memasuki Bandar Lampung dan berniat untuk mampir ke warung milik Om Andy Qiting yaitu Angkringan Qiting Jogja yang akrab disebut AQJ oleh Sahabat NR Lampung. Di sini kami sempat bercanda gurau dan tertawa. Jam menunjukan pukul 03.00, walaupun masing-masing dari kami sudah menikmati segelas kopi namun rasa kantuk jugalah yang akhirnya menang. Kami terlelap. Mohon maaf kepada Om Andy dan Tante Tika yang 'mengalah' untuk tidur di luar ruangan, hehehehe...

Photo Credit : Andy Qiting

Photo Credit : Andy Qiting 
Minggu, 17 Mei 2015, jam 05.30. Sepertinya saya adalah orang yang pertama bangun pagi ini. Beranjak keluar saya melihat beberapa Sahabat NR masih tertidur pulas. Dan sungguh luar biasa, Tuan Rumahnya terlihat malah tidur di luar. Mohon maaf kepada Om Andy dan Tante Tika yang 'mengalah' untuk tidur di luar ruangan, hehehehe...
Satu persatu orang di AQJ terbangun. Segera saya dan rombongan mandi dan bersiap untuk melanjutkan perjalanan pulang. Sempat mengecek WA ternyata ada WA dari Om Yance yang meminta kita untuk mampir di rumahnya yang kebetulan tidak jauh dari AQJ. Bang Uchon ternyata motornya trouble, bearing roda depan belakang bermasalah juga seperti Om Yance sebelumnya namun posisinya aman dan sedang bermalam di Bandar Jaya. Bang Uchon akan melanjutkan perjalanan pulang bersama Om Yance sore hari. Om Eko dan Om Dadan berada di belakang Bang Uchon karena semalam mereka tidak sanggup meneruskan perjalanan dan memilih untuk beristirahat.
Jam 09.30 kami bersiap untuk melanjutkan perjalanan, tapi sebelumnya mari kita berfoto keluarga, hehehehe....

Photo Credit : Tika

Kami menyempatkan mampir sejenak ke rumah Om Yance yang berjarak hanya 5 menit dari AQJ. Tidak lama kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju Bakauheni. Sekitar jam 10.30 kami memasuki Bakauheni dan menyempatkan diri untuk makan siang terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam kapal.


Jam 11.30 akhirnya kami mulai memasuki pelabuhan Bakauheni dan bersiap menyebrang.


Akhirnya tiba juga kami di akhir perjalanan kami di Pulau Sumatera yang indah ini. 14-17 Mei 2015 - Kopi Trip NR1 Pagaralam. Sebuah cerita tersendiri, pengalaman berbalut persahabatan... perjalanan kurang lebih 1600 km berukir keindahan.
  Sumatera, sebuah pulau yang sangat patut dikunjungi... keindahan alam, keramahan penduduk menjadi lembar-lembar catatan perjalanan kami.

Sumatera... walau belum semua kami jelajahi tapi sudah melekat di hati... kami akan kembali suatu hari nanti melanjutkan kisah yang belum berhenti.

Terima kasih Sahabat NR yang sudah meluangkan waktunya datang ke lokasi... bersenda gurau dan tertawa bersama.

Terima kasih kepada seluruh Panitia dan Sahabat NR Sumatera yang terlibat dalam acara ini, semoga akan banyak di kemudian hari event-event NR lainnya di Sumatera.

Kalian semua luar biasa... Sampai berjumpa lagi Sahabat di lain kesempatan.
‪#‎KopiTrip‬ ‪#‎VisitSumatera‬ ‪#‎SumateraItuIndah‬